BEASISWA LPDP: PB UNIVERSITAS NEGERI MALANG DAN PB UIN SUNAN KALIJAGA, YOGYAKARTA
Hola Scholarship Hunters,
Narasi berikut adalah rewritten version dari draft yang pernah saya tulis pada Rabu, 11 Juli 2018, dan baru bisa dipoles serta di unggah pada bulan April 2024. Sudah bertahun-tahun hanya menjadi draft 4 paragraf saja, tersimpan rapi dan seperti hibernasi. Ternyata butuh waktu begitu lamanya untuk bisa kembali membayangkan ‘perjuangan’ masa lalu, dan menuangkannya dalam tulisan yang kiranya dapat dibagikan dengan harapan bisa bermanfaat kepada relevant readers, seperti para Scholarship Hunters, yang kemungkinan pernah atau sedang mengalami tantangan yang serupa.
Walaupun akan sedikit blurry
dan tidak detail, saya akan berusaha mengilustrasikan pengalaman saya beserta
rekan-rekan seperjuangan dalam Pengayaan Bahasa (PB) Universitas Negeri Malang,
dan ‘Extension’ PB UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta. Pelaksanaan PB yang memang dikhususkan untuk penerima Beasiswa
Afirmasi LPDP sudah ditunggu oleh para Awardee yang dinyatakan lulus pada 8
September 2015. Masih ingat betul, Email,
grup Line, grup WA yang ramai dengan para awardee
yang sudah begitu tidak sabar untuk menuju ke pembagian wilayah pelaksanaan PB
masing-masing.
PB Universitas Negeri Malang (30 Nov 2015 - 27 Mei 2016)
Para pejuang mimpi program PB UM 2015-2016, bagaimana kabarnya? Di tengah kesibukan kalian, semoga bisa menemukan dan menyempatkan membaca tulisan ini. Kalian adalah pejuang dan bukti dari perjuangan itu, dan saya bangga mengenal dan sudah bersama-sama dengan kalian berjuang menggapai mimpi kita masing-masing.
Program PB yang difasilitasi beasiswa LPDP di Universitas
Negeri Malang menjadi milestone dari
perjalanan akademis saya dan rekan-rekan seperjuangan. Wajah ceria dan penuh
dengan harapan yang menyala pun kian terlihat redup seraya dengan semakin
sedikitnya waktu yang kami miliki. Test demi test kami lalui, pun masih belum
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam beberapa kesempatan pun ikut bahagia dengan
beberapa rekan yang sudah lebih dahulu memenuhi syarat minimal universitas
tujuan. Namun tak lama, harus kembali suram dengan kemajuan diri yang masih
belum signifikan.
Rasa cemas, kuatir mungkin terasa sulit diungkapkan, namun
tidak dapat disembunyikan dari wajah-wajah mereka. Namun di sinilah jawaban
kenapa kita harus dikelilingi dengan mereka yang memiliki tujuan yang sama,
karena dengan melihat rekan kita yang begitu gigihnya, kita tak punya waktu
untuk melihat perbadingan, tetapi kita berfokus pada kesetaraan. Tidak pernah
sekalipun terdengar bahasan di siapa yang lebih baik.... namun hanyalah
permintaan cangung, apakah kamu bisa membantu saya?.
Hingga hari penutupan PB Universitas Negeri Malang, tersisa
sebagian dari kami yang masih belum memenuhi persyaratan universitas tujuan
awal (sesuai dengan SK lulus beasiswa LPDP). Wacana-wacana pindah universitas
tujuan pun sudah menjadi topik diskusi saat-saat terakhir kami di Malang.
Beberapa rekan pun sudah mulai mendaftar pada universitas berbeda dengan harapan
pengajuan perpindahan bisa disetujui oleh pihak LPDP. Adapun kisah usaha saya
untuk mendapatkan universitas tujuan yang baru dan pengajuan perpindahan tujuan
studi dapat dibaca pada: UNIVERSITY OF WISCONSIN-MADISON DENGAN BEASISWA LPDP: PERJALANAN PINDAH DARI UNIVERSITY OF AMSTERDAM
Sejujurnya saya tidak jelas mengingat kapan adanya wacana PB
lanjutan, apakah diumumkan pada saat penutupan program atau melalui e-mail?.
Yang pasti, sangat berterimakasih kepada LPDP dan kebijakan saat itu yang
mengimplementasi program PB lanjutan, karena kebijakan itu kembali memupuk
harapan banyak awardees yang masih berjuang dengan mimpi masing-masing. Berterima
kasih pula kepada staf pengajar/tutor PB Malang yang sedah membimbing dan
menjadi bagian dari perjuangan para awardee.
Setidaknya, saat kembali ke kampung halaman, disamping terus mencari
universitas yang baru, kami masih memiliki harapan untuk mengembangkan diri dan
mendapatkan dukungan yang tidak berbeda dari sebelumnya.
Dari sinilah saya dan rekan-rekan PB Malang terpisah, dan
kemudian dipertemukan dengan rekan-rekan seperjuangan di PB UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, yang dulunya pun ditempatkan di PB awal dengan universitas
pelaksana yang berbeda.
PB “Lanjutan” Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta
Berharap namun cemas menunggu PB lanjutan. Kurang lebih 5
bulan sejak berakhirnya PB Malang, program PB lanjutan pun diumumkan. Dalam
pembagian, saya ditempatkan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga,
Yogyakarta. Bersama dengan beberapa rekan PB Malang yang juga ditempatkan di PB
UIN, kita pun janjian untuk berjuang bersama lagi di program PB lanjutan dengan
lama 3 bulan. Walaupun beberapa rekan PB Malang yang di tempatkan di PB yang
diselenggarakan pihak universitas di kota lain seperti Jakarta dan Bandung,
kita tetap saling berkabar dan tentu saja meng-support serta mendoakan.
Dengan durasi yang lebih singkat, yaitu 3 bulan, saya dan
rekan-rekan pun mengokohkan hati, melapangkan dada dan terus bersabar dan tiada
henti berusaha mendapatkan universitas tujuan, baik yang masih sama atau pun
berbeda dengan sebelumnya. Banyak dari rekan lainnya sudah menemukan titik
terang dari kian lamanya masa suram perjuangan yang panjang. Sama hal-nya
dengan saya, di mana saya pun mendapatkan universitas tujuan yang baru dan
berbagai kemudahan untuk tiap proses admission-nya.
Walaupun sudah tidak bisa saya sebutkan satu per satu, para pejuang mimpi PB
lanjutan adalah orang-orang yang tidak bisa saya lupakan, walaupun mungkin
wajah akan sulit dikenali, tetapi shared
hopes and dreams rekan-rekan semua akan
selalu saya ingat dan akan saya bagikan untuk menjadi motivasi kapada genarasi
pejuang mimpi selanjutnya.
Ucapan terima kasih dan apresiasi kepada para staf pengajar/tutor
di pusat bahasa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta yang telah memfasilitasi dan
mendukung mimpi para awardee.
Comments
Post a Comment